Jalur Pembebasan Namcho
(Nyingma Palyul)

Jalur Pembebasan Namcho adalah jawaban & solusinya. 

Namcho Ngondro (Latihan Pendahuluan dari Tradisi Nyingma Palyul) adalah langkah awal di jalur pembebasan tersebut.

Namcho

Namcho diterjemahkan sebagai Dharma Angkasa. Terma Namcho terungkap di abad ke-17 oleh Terton Migyur Dorje yang menerimanya dari Avalokiteshvara Bodhisattva dan Guru Rinpoche. Ajaran ini diturunkan oleh Terton Mingyur Dorje ke Karma Chagme Rinpoche dan kemudian ke Rigdzin Kunzang Sherab yang merupakan pendiri sekaligus pemegang silsilah pertama  Palyul, dan seterusnya diturunkan secara tidak terputus hingga saat ini. 

 

Namcho terdiri dari seluruh siklus latihan mulai dari latihan pendahuluan Ngondro hingga ke Dzogchen. Ajaran dan instruksi Namcho secara bertahap menyebar luas di Indonesia. Salah satunya melalui Khenpo Thubten Dorji Rinpoche.

Namcho Ngondro

Namcho Phowa

Namcho Dzogchen Lev 1

Namcho Dzogchen Lev 2

Namcho Dzogchen Lev 3

Namcho Ngondro
Praktik Pendahuluan Tradisi Nyingma Palyul

Tujuan latihan pendahuluan umum adalah mentransformasikan batin kita agar senantiasa berpaling menuju Dharma melalui perenungan tentang kelahiran manusia yang sangat berharga, ketidakkekalan, hukum sebab dan akibat (karma) dan penderitaan di samsara.

Latihan pendahuluan khusus (ngondro) meliputi

  1. Mengambil perlindungan pada Tiga Permata berharga (Buddha, Dharma, Sangha),
  2. Membangkitkan bodhicitta (praktik dari enam kesempurnaan dan aspirasi untuk merealisasikan pencerahan demi semua makhluk),
  3. Akumulasi jasa kebajikan melalui persembahan mandala,
  4. Praktik penyesalan dan pertobatan serta purifikasi kenegatifan melalui latihan Vajrasattva, dan 
  5. Latihan Guru Yoga.

Seluruh latihan ini merupakan upaya kausalya untuk purifikasi kenegatifan (yang ditimbulkan melalui tubuh, ucapan dan pikiran) dan akumulasi kebajikan guna menuju Latihan Praktik Dharma tingkat lanjut.

Namcho Phowa
Pemindahan Kesadaran (pada saat kematian)

Dalam tradisi Buddhisme Vajrayana Himalaya, Phowa dianggap sebagai latihan yang paling berharga dan efektif untuk kematian. Kata Phowa berarti pemindahan atau pelemparan kesadaran ke dalam kondisi sejati. Kesuksesannya tergantung dari memohon kehadiran seorang Buddha yang dikombinasikan dengan penerimaan dan devosi kita, serta kebiasaan yang datang dari melakukan latihan secara berulang ulang sepanjang hidup kita. Selain itu juga membantu mempurifikasi rasa sesal kita, bahaya dan kenegatifan, serta bisa juga digunakan untuk membantu penyembuhan emosional atau fisik.

 

Terkait dengan terma Namcho maka tanah suci yang dituju adalah tanah suci Amitabha yaitu Sukhavati. Amitabha adalah yidam istimewa yang membantu dalam pemindahan kesadaran pada saat kematian. Jika kita tidak memiliki keraguan maka tidak akan ada banyak rintangan untuk terlahir kembali di Sukhavati lewat Namcho Phowa.

 

“Meskipun ada banyak tradisi untuk pemindahan kesadaran (Phowa) di silsilah Nyingma maupun Sharma, Namcho Phowa adalah garis silsilah yang sangat baru, yang masih hangat dengan ucapan Amitāyus, dan karenanya diberkahi secara khusus.”

~Oleh Karma Chakme Rinpoche~

Namcho Dzogpa Chenpo (Dzogchen)

Ajaran dan instruksi tertinggi di silsilah Nyingma adalah Dzogpa Chenpo atau atiyoga dan lebih dikenal sebagai Dzogchen. Kata “Dzogpa” berarti kesempurnaan yang mengacu pada “Rigpa”. Rigpa merupakan pengalaman trikaya, sedangkan kata “Chenpo” berarti agung.

 

Akar latihan Dzogchen adalah untuk merealisasikan Rigpa, hakikat keBuddhaan yang merupakan sifat dasar batin. Melalui latihan Dzogchen, seseorang berkesempatan untuk merealisasikan pencerahan di kehidupan ini juga demi manfaat semua makhluk.