Tentang Kami

Visi

Menumbuhkembangkan Dharma di Nusantara demi manfaat semua makhluk

Misi

Pembinaan umat di Nusantara melalui program yang berkesinambungan dan bercorak budaya nusantara yang mengedepankan keharmonisan dan keterbukaan .

Value

Jiwa Bodhisattva, Semangat Bodhicitta

#TahunPelayanan2024

Tahun Pelayanan adalah saling bersatu dan memberikan kontribusi nyata bagi komunitas. Memberikan pelayanan terbaik terhadap umat dan menyalurkan energi positif, memperkuat solidaritas, dan menciptakan dampak yang berkelanjutan.

#TahunKepedulian2024

Tahun Kepedulian adalah memperkuat nilai-nilai kebajikan dan welas asih dalam komunitas. Melalui berbagai kegiatan dan pelayanan, menunjukkan kepedulian terhadap sesama, mendukung penyebaran Dharma di Nusantara, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Yayasan Arya Taray Nusantara

Yayasan Arya Taray Nusantara merupakan pusat pembelajaran Dharma dari tradisi Palyul Nyingma yang berdiri atas arahan dari Khenpo Thubten Dorji Rinpoche. Semenjak kehadirannya di tahun 2016, Cetiya Arya Taray Nusantara telah melayani ratusan umat dan Biksu residen hingga saat ini telah rutin berkeliling setiap bulannya ke berbagai kota lainnya untuk memberikan pelayanan Dharma, baik berupa ceramah, lokakarya, ataupun puja.

Apa itu Nyingma?

Nyingma (bahasa Tibet: རྙིང་མ་), adalah aliran tertua dari empat aliran besar Buddha Tibet. Aliran Nyingma didirikan berdasarkan silsilah pertama dan terjemahan kitab Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tibet pada abad kedelapan, pada masa pemerintahan Raja Trisong Detsen (memerintah pada tahun 710–755).

Guru Utama

Khenpo Thubten Dorji Rinpoche adalah guru Dharma dan ngakpa (praktisi tantra) dari tradisi Nyingma. Beliau lahir pada tahun 1970 di Desa Khomshar, Bhutan. Pada tahun 1987 beliau memulai pendidikan buddhis formalnya di Biara Dramidtse Shedra, berlokasi di Bhutan Timur, di bawah bimbingan Yang Mulia Dodrupchen RInpche IV, guru akarnya yang pertama. Dari Mendiang Yang Mulia Penor Rinpoche III, pendiri dari Biara Namdroling dan guru akarnya yang kedua, beliau menerima transmisi lisan dan abhiseka silsilah Namcho dan Rinchen Terdzö yang totalnya lebih dari 60 volume dan diselesaikan dalam kurun waktu enam bulan.

Khenpo Thubten Dorji Rinpoche menyelesaikan pendidikannya di Biara Namdroling pada tahun 2004 dan pada tahun 2011 beliau resmi menerima gelar Khenpo (setara dengan profesor) dari Yang Mulia Karma Kuchen Rinpoche. Khenpo Thubten Dorji membangun beberapa biara dan center Buddhis di Bhutan, seperti Biara Dongag Wosel Dargayling di desa kelahirannya, yang saat ini menjadi tempat pembelajaran Pendidikan Buddhis bagi ratusan biksu.

Beliau ke Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 2012 dan aktivitas Dharmanya dimulai sejak tahun 2013. Hingga saaat ini sudah lebih dari 30 kota dan desa di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi & Bangka Belitung yang sudah dikunjungi oleh Khenpo Thubten Dorji Rinpoche. Untuk Indonesia, beliau menekankan pengajaran pada jalur pembebasan Namcho Ngondro. Cetiya Arya Taray Nusantara adalah center beliau yang pertama di Indonesia.

Sangha Monastik

Sangha Monastik adalah para biksu dari Biara Dongag Wosel Dargayling, Bhutan, yang telah menyelesaikan retret 3 tahun. Mereka ditugaskan langsung oleh Khenpo Thubten Dorji Rinpoche untuk membina umat di Indonesia.

Lahir di Bhutan pada tahun 1990. Lama Kuenchap Yoesel adalah salah seorang Biksu di Biara Dongag Woesel Dargayling sejak tahun 2009. Beliau mengenyam pendidikan pada tahun 1997-2009 di Sekolah Negeri dan telah menyelesaikan Retret Ngondro 1 pada tahun 2012. Selain itu beliau juga berlatih Ngondro dan Tsalung di Biara Dongag Woesel Dargayling.

Dari tahun 2019 selama tiga tahun dilakukan retret panjang di bawah bimbingan Khenpo Thubten Dorji Rinpoche dan menerima ngondro, tsalung, dzogchen dan ajaran penting lainnya dari Khenpo Thubten Dorji Rinpoche

Lahir di Bhutan pada tahun 1986. Thubten Tshulthrim Gyalstho adalah salah satu master vajra (lama) di Biara Dongag Woesel Dargayling, Kheng Khomshar. Sebelum mendaftarkan dirinya sebagai biksu di Biara DWD pada tahun 2012, sebagai Biksu pemula beliau telah menyelesaikan satu tahun retret Namcho Ngondro pada tahun 2012.